Minggu, 23 Desember 2012

DannyBaskara Founder DiskonEvoucher

Di suatu masa di negeri antah berantah ada beberapa Raksasa Besar dan kuat sedang bertarung memperebutkan Sepotong kue yang terkenal Sangat Lezat di mana saking lezatnya kue tersebut, raksasa tersebut rela bertarung bersimpah darah , namun karena pertarungan raksasa yang begitu sengit bukannya kenyang karena makan kue yang lezat tersebut namun kue tersebut menjadi hancur berantakan menjadi beberapa remahan remahan kecil. Tidak lama kemudian seekor tikus kecil mengambil dan memakan potongan2 Kue lezat tersebut sampai kenyang  ..Raja tikus tahu bahwa ia tidak akan mampu bersaing dengan para raksasa tersebut, jadi daripada ia bertarung melawan raksasa akhirnya si tikus tersebut fokus dengan potongan kue tersebut.

Potongan cerita ini saya dapatkan dari Danny Baskara founder Evoucher dan Sehatcantik, ketika saya mengunjungi kantor evoucher.co.id.

Memang banyak orang yang tidak begitu mengetahui tentang Evoucher.co.id, situs top 3 daily deals indonesia  ternyata bertumbuh tanpa investasi dari investor dan zero dalam online marketing budget. salah satu Rahasianya adalah asset social media berupa banyak akun twitter dengan bermacam-macam niche yang totalnya mencapai lebih dari 2,5 juta followers.

 Jadi awalnya evoucher ini dibangun dengan modal yang sangat minim dari 1 kamar kosong di apartemen  berukuran 2×3 m lalu pada tahun 2010 akhirnya karena tim dan staff  namun ternyata animo customer makin besar sehingga memaksa kami setiap hari melayani customer yang datang dan produk-produk yang dikirim setiap harinya membuat kami di usir oleh kepala lingkungan :D dan pengelola karena aktivitas yang terlalu ramai di unit kami tersebut.

Akhirnya mulai maret 2012 kami pun memutuskan untuk pindah di senayan trade center di kantor yang sederhana ini

Berapa jumlah deal di Evoucher sekarang ?

Saat ini memang  setiap hari kita ada sekitar 3-5 Promo baru jadi dalam sebulan ada sekitar 140 deal baru dan untuk Transaksi kita dibagi menjadi voucher dan produk untuk voucher memang customer bisa mendownload sendiri namun untuk pengiriman produk selain memiliki kurir sendiri , kita juga bekerja sama dengan pihak JNE jadi setiap hari pihak jne datang ke kantor evoucher mengambil produk yang akan kita kirim kepada customer , produk yang dikirimkan setiap hari ada sekitar 500 produk, dan untuk jabotabek kita menggunakan kurir dari kita sendiri

Seperti apa kerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation ?

Untuk program CSR kita bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation jadi disini kita mengajak banyak unit bisnis untuk menyisihkan keuntungan mereka melalui voucher dan produk yang terjual di website kami

Bagaimana bisa survive dan profit hingga hari ini ?

Memang Biaya untuk Online Marketing ini merupakan sebuah hal yang memakan budget sangat tinggi terutama jika kita terjun dalam bisnis e-commerce, selain untuk mendidik pasar , awareness dan juga dalam hal customer aquisition karena memang budjet sangat terbatas ya kita dari tim evoucher fokus pada goal dan hasilnya itu yaitu bagaimana mendapatkan  awareness dari customer dan customer acquisition dengan media online dan pendekatan yang kita utamakan adalah melalui social media.

Jadi memang selama 2 tahun ini kita belum/tidak mengeluarkan budjet dalam iklan adwords dan facebook ads dll seperti yang dilakukan pemain lainnya ya bukan karena pelit tapi memang karena memang kita lebih fokus untuk mendapatkan profit dan menerapkan strategi marketing yang low cost tetapi bisa mendapatkan hasil yang bagus terutama dalam sales dan costumer aquitition

Untuk membangun bisnis internet apa saja yang diperlukan?

Pertama, kita perlu membangun produk. Kedua itu channel. Untuk produk, kita harus cari produk yang spesifik ya. Misalnya kita mau main di alat-alat kesehatan. Berarti ya kita telusuri deh. Kita cari produk yang bagus, memang bener-bener produk yang bisa solve the problem. Kalau produknya tidak bagus, kita mungkin bisa jual tapi repeatnya nggak ada. Jadi misalnya kalau produk nggak bagus itu hari ini ada yang beli tapi besok nggak ada yang beli. Begitu. Jadi produknya harus bagus karena produk di pasaran itu banyak banget.

Kalau 10 tahun yang lalu di kampus-kampus kan orang-orang pada beli produk- produk kecantikan dan kesehatan lewat MLM, nah sekarang beda. Orang pada beli lewat internet. Jadi yang penting adalah kita fokus pada market kita. Jangan ambil semuanya. Kita juga mesti cari supplier yang bagus untuk dapet produk yang bagus. Si supplier ini juga pasti fokus ke bisnisnya, dia nggak mungkin mematikan pasar orang lain. Dia juga pasti mau dapat reseller yang bagus.

Nanti setelah produk bagusnya udah ada, kita bisa mulai bangun channelnya. Cara nyarinya macam-macam yah. Bisa datang ke gathering, nyari lewat internet, dan lain-lain lah. Kalau sudah dapat supllier yang bagus ya hubungi mereka, terus bilang kita mau jual nih produk bapak. Ada harga bagus nggak? Tapi setelah kita minta harga bagus, kita juga harus tawarin benefit apa yang mereka dapet.

Saya lihat banyak orang yang gagal dalam membangun channel. Dia andalkan iklan. Iklan di sana sini nggak mikir. Ada orang yang seharusnya bisa manfaatin internet misalnya, eh tapi dia malah pakai baliho dan segala macam. Kan itu menghabiskan duit saja. Nah, kita harus benar memanfaatkan advertising ini. Advertising bagus untuk  awareness saja, tapi tidak untuk customer acquisition.

Kita ambil contoh. Kita punya channel industri di bidang properti. Nah kita bangun komunitas, bikin blog tentang properti, media sosial, atau konten apapun yang bisa mengikat mereka. Nanti kalau sudah besar kita enak tinggal jual produk ke komunitas atau audience kita. Contohnya Denny Santoso. Yang sudah membangun portal  fitness sejak 2008, dia membuat konten dan pelan-pelan membangun audience, jadi dia tinggal jual produknya di situ.

Terus setelah itu apa?

Kita harus punya list member, calon klien. Kita punya email mereka dan kontak mereka. Kita educate komunitas/audience kita, mereka itu. Kita educate tentang produk kita terus convert hasil edukasi itu untuk menjual produk kita. Jadi ada produk,  bangun channel  lalu komunitas. Tapi kalau bisnis saya sendiri Evoucher, tidak menggunakan komunitas. Karena kan komunitas itu gunanya untuk membantu menjual produk kita. Nah ini nggak cocok sama sistem bisnis aku. Jadi aku nggak bikin komunitas.

Momen apa yang mendorong Danny membangun Evoucher ?

Tahun 2010 kami dirikan evoucher, tapi waktu itu kan orang Indonesia belum teredukasi tentang Daily Deals. Jadi pada tahun itu rugi. Tapi pada tahun 2011, ada something happen di Indonesia. Orang Indonesia sudah mulai paham. Pakar internet juga banyak yang menyampaikan seperti Andi S Budiman bahwa tren belanja online ini dimulai dari Daily Deals.

Jadi mereka mencoba belanja dari internet.  Rp5.000, 10.000, 20.000 eh ternyata bisa. Setelah mereka lihat, “Wah bisa nih ternyata belanja pake voucher gini” akhirnya tumbuh trust. Nah jadi booming deh voucher di online. Memang masih banyak masalah, tapi di sini kita sudah punya satu hal yang bagus, yakni pelanggan sudah mulai trust.

Saya coba untuk menawarkan produk dan petakan behaviour costumer seperti apa. Nah dari situ sudah mulai sales. Terus saya mulai barter sama pedagang (merchant), barang dibarter dengan service social media, jadi saya bisa dapat margin 100% pada masa-masa tahun 2011. Tahun 2012 ini kan pedagang sudah mulai banyak, list email sudah mulai banyak, marginnya sudah mulai dapat. Kita dapet margin dari memberikan service untuk pedagang. Misalnya si pedagang ini mau promosi di email atau social media ya kita bantu. Jadi kita berusaha menawarkan solusi all in one buat si pedagang. Tahun ini game nya berubah. Tahun 2012 kita sudah bisa dapet margin dari ecommerce. Kita mulai ada produk travel, voucher makanan, dan lain lain.

Jumlah karyawan berapa?

Karyawan sih masih 15 orang. Soalnya pedagang /merchant sudah datang sendiri. Sales juga cuma 4 orang. Kita memang perusahaan yang tidak menerima investment. Jadi karyawannya sedikit. Saya memberikan gaji  bukan dari duit saya, tetapi memang benar-benar dari uang perusahaan. Perusahaan saya memang tidak besar. Tetapi ke depannya pasti akan membesar.

Kenapa masuk ke industri kecantikan (sehatcantik.co.id)?

Mantan pacar saya yang sekarang jadi istri saya kan expert di bidang kecantikan. Saya lihat industri kecantikan tuh tidak pernah mati. Saya sering tanya-tanya ke istri. Dari zaman dulu para ratu kan ingin  cantik, ternyata sampai sekarang juga tidak berubah, para perempuan tetap ingin cantik.

Awalnya sih dari twitter aja. Saya lihat animonya bagus. Lalu saya alihkan follower Twitter ke list email, lalu buat konten. Tujuannya apa membuat konten? Sebenarnya tujuannya menjual, tapi ya jangan menjual saja, tetapi juga educate.

Follower @sehatcantik berapa?
200.000-an. Kalo untuk bisnis kecantikan, followers kami yang terbesar se-Indonesia  (saat tulisan ini diturunkan, followers @sehatcantik sudah 235.813 akun red).

Membangun bisnis kan perlu  proses ya, ada saatnya kita buat salah . Mungkin sempat berguru ke yang salah juga. Gimana pengalamannya?

Pada masa dulu itu para pebisnis one man show. Dan tidak ada capital besar yang masuk di ecommerce. Pada masa sekarang, pesaing sudah banyak yang besar. Jadi kita harus punya tim yang walaupun kecil tapi efektif. Tidak masalah besar atau kecil. Karena tim sebenarnya seperti kekuatan mata rantai. Sinergi tim itu penting.

Marketnya dari mana?

Kalau dulu sih kebanyakan memang dari luar negeri. Tapi sekarang Indonesia juga sudah bagus kok. Cuma kadang kebiasaan membayarnya aja yang masih manual, lewat bank. Kalau di luar negeri kan enak sudah teredukasi. Kalo di Indonesia mungkin masih butuh beberapa tahun lagi, tapi pasarnya besar sekali . Makanya itu yang membuat saya pindah ke niche market ini.

Hal menarik apa yang bisa jadi pembelajaran dari memiliki media sendiri ? (@sehatcantik dengan 200,000+ dan @kata2bijak dengan 800,000+ followers)

Saya bisa tahu channel baru. Saya juga bisa tahu ada tren di pasar. Bisa tes produk gitu pake channel saya. Kalo tes marketnya di sini bagus ya berarti bagus gitu pasarnya.

Ada tips-tips untuk ngetwit nggak?

Tergantung jenis tweetnya ya. Kamu mau buat akun media atau figur personal? Kalo arahnya ke media kamu tweetnya konsisten. Kalo kamu posisinya personal kamu fleksibel. Kalo posisi awalnya media, kalo kamu ngetweet iklan orang nggak akan marah. Jadi, kalau iklannya banyak orang malah akan mikir, “Wah ini medianya laku nih”. Karena bagi saya kalau advertising nya mahal kita bikin media sendiri aja.

Gambaran hari dan jam ngetweet gimana?

Hari minggu paling sepi. Kalo jam sih mulai ramai dari jam 5, tapi yang ramai banget jam 8 mulainya (jam 20.00 red). Kalo di twitter saya kata bijak ramainya jam 5-7 pagi. Kan banyak follower saya yang muslim. Mereka pada bangun subuh dan mulai siap siap kerja. Ada juga jam 8 malam mulai ramai lagi tapi orang-orangnya beda. Biasanya kalo yang ramainya jam 8 malam itu yang anak muda. Kalo yang ramainya subuh itu orang orang yang sudah punya istri. Karena orang yang udah punya keluarga nggak mungkin twitteran jam 8 kan. Mereka ngurusin keluarga dan ngelonin istri mereka. Tergantung mau pake market yang mana nih? Beda.

Kalau jam kantor?

Kalau makan siang sih agak ramai. Ramainya sebelum masuk kantor jam 7-an gitu. Terus ada juga jam 5 sore biasanya ramai. Pas orang pulang di angkutan umum.

Banyak tweet berbayar yang ramai di sabtu malam minggu itu kenapa ya?


Itu karena marketnya anak muda jomblo. Kelihatannya rame padahal sih tergantung sasarannya. Marketnya siapa gitu.

Ada advice untuk teman-teman yang akan terjun ke entrepreneurship ?

Kalau bisa sih kamu harus punya passion di sini (ecommerce). Karena gak gampang bisnis online ini. Perlu tahan banting. Penting untuk fleksibel supaya make money. Jangan textbook gitu. Ini bisa dibilang permainan jadi fleksibel. Kalau ini basket, ini street basketball. Jadi nggak ada wasitnya. Tujuannya masukin bola, nah caranya gimana terserah, fleksibel aja.

Saya lihat banyak sekali entreprenur yang terkadang takut untuk memulai terutama karena kurangnya modal , tidak perlu rendah diri ataupun berkecil hati.

Ingatlah seperti permainan catur , dalam permainan catur ada kuda, menteri , benteng dan pion(prajurit), mungkin sekarang posisi kita seperti pion yang sangat lemah , tetapi jika kita pantang menyerah pion dan dimainkan dengan strategi yang tepat.

Pion tersebut bisa berubah menjadi sebuah Menteri jika dia terus melangkah dan berhasil tiba di bidak berikutnya.

Saya pernah mendengar cerita tentang “pria yang menyebrang sungai penuh buaya” dari kamu, bisa diceritakan lagi ?

Saya suka memasukkan unsur kepepet.

Suatu hari ada sebuah kompetisi yang hadiahnya menikahi putri raja. Kamu harus menyeberang sungai yang ada buayanya.

Tidak ada orang yang berani.

Tiba-tiba ada orang yang nyebur ke sungai dan langsung berenang dengan sangat cepat. Sampai di ujung sungai, orang-orang tepuk tangan kagum.

Tapi lalu dia teriak, “siapa tadi yang dorong saya???”

Hal itu perlu juga di entrepreneurship. Jadi kadang kita perlu langsung nyebur. Lalu, saat kita masuk ke sungai penuh buaya itu kita harus maju terus. Harus survive. Hajar buayanya. Terjun aja langsung dan fleksibel aja. Ntar pasti kita bisa survive kok. Kalo dipikirin aja ya nggak mungkin maju.

startupbisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar