Setiap pengusaha pasti akan mengalami fase kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya, untuk itu seorang pengusaha wajib menjadikan kegagalan sebagai sahabat baik. Seorang pengusaha tidak pernah lari dari tanggung jawab dan siap untuk bangkit dari kegagalan. Hal itu diungkapkan pengusaha nasional Chairul Tandjung. Menurutnya, tidak ada satu pun orang besar yang hidupnya lurus. “Pasti penuh dengan jatuh bangun, jadi kalau Anda mau jadi orang besar, terbiasalah dengan kegagalan,” katanya dalam acara “Global Entrepreneurship Week” di Jakarta, Senin 12 November 2012. Menurut CT, panggilan akrabnya, bagi seorang berjiwa wirausaha harus menjadikan kegagalan sebagai sahabat baik. Dengan menjadi sahabat baik, seorang wirausaha dapat memetakan karakteristik kegagalan dan pada akhirnya dapat menghindari kegagalan.
“Untuk tahu kita tidak gagal, kita harus gagal terlebih dahulu. Dengan mengetahui karakteristik kegagalan, kita akan mengetahui apa saja yang menyebabkan gagal,” katanya. Jika seorang pengusaha dalam keadaan terpuruk, misalnya di tengah tumpukan utang, maka harus dihadapi, bukan melarikan diri. Caranya mencoba berbicara dengan transparan kepada kreditor dengan membawa bukti-bukti. “Ungkapkan dengan baik, beri bukti-bukti, biasanya bank mau memberikan Anda tambahan kesempatan berupa waktu pembayaran yang lebih lama,” katanya. Ia meminta para wirausahawan muda tidak lari dari tanggung jawab. “Ini kebiasaan masyarakat melayu, punya masalah kabur,” kata pemilik TransTV, Bank Mega, dan Carrefour ini.
Setelah menyelesaikan pembenahan utang, baru saatnya pengusaha bangkit dan mulai melakukan pembenahan di sektor internal. Menurut dia, sukses itu hak siapa saja bagi orang yang mau berusaha. “Menjadi pengusaha tidak peduli perempuan, laki-laki atau waria karena sukses itu hak siapa saja, tergantung orangnya,” katanya.
Source:vivanews
“Untuk tahu kita tidak gagal, kita harus gagal terlebih dahulu. Dengan mengetahui karakteristik kegagalan, kita akan mengetahui apa saja yang menyebabkan gagal,” katanya. Jika seorang pengusaha dalam keadaan terpuruk, misalnya di tengah tumpukan utang, maka harus dihadapi, bukan melarikan diri. Caranya mencoba berbicara dengan transparan kepada kreditor dengan membawa bukti-bukti. “Ungkapkan dengan baik, beri bukti-bukti, biasanya bank mau memberikan Anda tambahan kesempatan berupa waktu pembayaran yang lebih lama,” katanya. Ia meminta para wirausahawan muda tidak lari dari tanggung jawab. “Ini kebiasaan masyarakat melayu, punya masalah kabur,” kata pemilik TransTV, Bank Mega, dan Carrefour ini.
Setelah menyelesaikan pembenahan utang, baru saatnya pengusaha bangkit dan mulai melakukan pembenahan di sektor internal. Menurut dia, sukses itu hak siapa saja bagi orang yang mau berusaha. “Menjadi pengusaha tidak peduli perempuan, laki-laki atau waria karena sukses itu hak siapa saja, tergantung orangnya,” katanya.
Source:vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar